Free Website Hosting
Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

29 September 2008

Musium Subak

Subak adalah system pengelolaan pendistribusian aliran irigasi pertanian khas mayarakat Bali. Sistem ini sudah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu dan terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat Bali. Melalui system subak, para petani mendapatkan jatah air sesuai ketentuan yang diputuskan dalam musyawarah warga. Secara filosofis, keberadaan subak merupakan implementasi dari konsep tri hita karana. Tri hita karana merupakan konsep mengenai hubungan yang harmonis antara manusia dengan tuhan, manusia dengan alam, dan antar manusia. Jadi kegiatan di dalam subak tidak selalu mengenai pertanian, tapi juga mencakup interaksi sosial antar warga dan ritual keagamaan untuk kesuksesan dalam bertani.

Potensi kearifan local inilah yang kemudian diabadikan menjadi Museum Subak yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Sanggulan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Musem Subak diresmikan oleh gubernur Bali pada tanggal 13 Oktober 1981. Museum ini dapat dikunjungi mulai hari Senin-Jumat pada pukul 08:00-16:30 dan Sabtu pada pukul 08:00-13:00. Sedangkan pada hari minggu dan libur nasional, Museum Subak tutup.

Museum Subak merupakan satu-satunya museum yang mengetengahkan hal-ihwal pertanian di Bali. Di museum ini dipamerkan miniatur subak lengkap dengan gambar-gambar proses pembuatanya seperti, tahapan menemukan sumber mata air, proses pembuatan terowongan air, pembangunan bendungan, dan pembuatan saluran penghubung yang akan digunakan mengalirkan air ke sawah-sawah penduduk. Museum Subak juga memiliki data audio visual mengenai proses budidaya padi mulai dari musyawarah anggota subak, kesepakatan pengaturan air, hingga ritual keagamaan untuk memohon kesuksesan panen.

Selain itu, di museum ini juga di pamerkan alat-alat pertanian tradisional Bali seperti alat pemotong dan penumbuk padi, alat pembajak sawah, alat untuk membetulkan saluran irigasi. Ada juga miniatur dapur tradisional lengkap dengan tata ruang serta perabot untuk memasak nasi. Pengunjung juga dapat menambah pengetahuan mereka mengenai pertanian dengan mengunjungi fasilitas perpustakaan yang ada di kompleks museum ini. Koleksi di perpustakaan ini cukup lengkap. Mulai dari berbagai kajian lintas disiplin mengenai system subak sampai masalah-masalah pertanian secara umum.

09 September 2008

Selamatkan Bali

Pulau Bali,Siapa yang tidak tahu.
Pulau Bali Pulau yang teramat terkenal diseluruh jagat raya ini.
Masyarakat Bali masih terkenal dengan sopan santuh dan ramah tamahnya.
Pulau Bali memiliki keindahan alam pesona yang begitu sangat menawan.
Pemandangan alam yang begitu alami dan asri,sawah menghijau dimusim tamam,menguning dimusim panen.
Mamun kini Bali dimusim kemarau mengalamimusibah kekeringan.
Banyak aliran air sungai yang mengecil alirannya,dan bahkan ada yang sudah sama sekali kehilangan air.
Banyak pula sawah-sawah yang kekeringan akibat kekurangan air,
Hutan - hutan banyak yang gundul akibat dari penebangan-penebangan liar yang sama sekali tidak bertanggung jawab
dan pula akibat keserakahan manusia tanpa memikirkan alam.Banyak lahan yang telah berubah fungsi,
dari sawah berubah menjadi tanaman-tanaman beton yang bengunannya menjulang tinggi.
Banyak sawah menjadi ruko,hotel,swalayan,perumahan dan masih banyak lainnya yang semuanya berhubungan dengan beton.
Halaman rumah yang dulunya tanah,kini telah tertutup pula dengan beton,
sehingga penyerapan air ketanah sangat kurang.Dengan banyaknya alih fungsi lahan,
firasat kami Bali akan mengalami krisis air bersih pada tahun 2010.
Demi Bali kita yang kita cintai,Kami coba mengingatkan teman-teman yang mungkin telah lupa akan keserakahan diri pada lingkungan.
Jagalah alam Bali ini.Lestarikan Bali Kita.Biarkan hutan-hutan tetap perawan.Kita manusia,manusia menumpang hidup di alam,

Tapi setidaknya semua itu perlu didukung oleh pemerintah Bali pada khususnya.
Hendaknyalah pemerintah dan kita semua melakukan tindakan sebagai berikut :
1.Pemerintah melakukan penyuluhan rutin kepada seluruh
lapisan masyarakat tentang pentingnya alam,terutama hutan dan air.
2.Pemerintah dan masyarakat melakukan penghijauan secara besar-besaran yang berkesimambungan.
Bukan anget-anget tahi ayam.
3.Pemerintah hendaknya melakukan tindakan ( hukuman ) yang tegas kepada
siapapun yang merusak hutan,apalagi kawasan hutan lindung.Jangan sampai ada kong kali kong diantara kucing dan tikus.

Demi Bali kita,Jangan sampai Bali ini hancur akibat keserakahan manusia.
Bali kita Bali Surga.
Tri Hita Karana Jangan dilupakan.

03 September 2008

Pura Pulaki



Hari itu,hari Rabu tgl 02-09-08 pagi-pagi aku telah meluncur kearah
barat dari rumahku di daerah Tabanan.Aku menuju Negara,
Gilimanuk dan menuju kearah utara menuju Pura Luhur Pulaki.
Waktu aku tempuh kurang lebih 2.5 jam dari Tabanan.
Berharap sampai di tempat tujuan aku bisa mendapatkan Pica di pantai
Pura Pulaki.Pica yang aku harapkan yaitu berupa batu-batu indah yang
baik untuk permata.Setiba di Pura Luhur Pulaki,tidak lupa aku
ngaturang bakti kehadapan Ida Yang Widiwasa sebelum aku mencari batu permata.
Dan sejenak aku meluangkan waktu untuk minum teh dingin untuk menghilangkan rasa panas.
Sesekali aku memberi makan kera yang banyak terdapat diareal Pura.
Rasa letih dan lelah dalah perjalanan hilang sudah.Terobati dengan
indahnya alam pulaki dan desiran angin pantai,gemeriak suara ombak
ibarat nyanyian kidung yang teramat merdu.Hingga tiba waktuku untuk menjelajahi pesisir pantai diantara
bebatuan untuk mencari bahan permata.Kakiku terus menelusuri pinggiran
pantai,mataku terus tertuju pada batu-batu yang bertebaran diatas pasir maupun di air.
Hampir kurang dari satu jam aku mondar-mandir dipantai,hingga batu yang
aku dapatkan cukup lumayan banyak.Batu-batu yang temat indah jika
dijadikan batu permata/cincin.
dan akupun berkemas untuk segera mepamit dari areal Pura Pulaki tersebut.
Pura Pulaki.Pura yang terletak di jalan raya Gilimanuk-Singaraja memang sangat indah.


New Cell