Potensi kearifan local inilah yang kemudian diabadikan menjadi Museum Subak yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Sanggulan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Musem Subak diresmikan oleh gubernur Bali pada tanggal 13 Oktober 1981. Museum ini dapat dikunjungi mulai hari Senin-Jumat pada pukul 08:00-16:30 dan Sabtu pada pukul 08:00-13:00. Sedangkan pada hari minggu dan libur nasional, Museum Subak tutup.
Museum Subak merupakan satu-satunya museum yang mengetengahkan hal-ihwal pertanian di Bali. Di museum ini dipamerkan miniatur subak lengkap dengan gambar-gambar proses pembuatanya seperti, tahapan menemukan sumber mata air, proses pembuatan terowongan air, pembangunan bendungan, dan pembuatan saluran penghubung yang akan digunakan mengalirkan air ke sawah-sawah penduduk. Museum Subak juga memiliki data audio visual mengenai proses budidaya padi mulai dari musyawarah anggota subak, kesepakatan pengaturan air, hingga ritual keagamaan untuk memohon kesuksesan panen.
Selain itu, di museum ini juga di pamerkan alat-alat pertanian tradisional Bali seperti alat pemotong dan penumbuk padi, alat pembajak sawah, alat untuk membetulkan saluran irigasi. Ada juga miniatur dapur tradisional lengkap dengan tata ruang serta perabot untuk memasak nasi. Pengunjung juga dapat menambah pengetahuan mereka mengenai pertanian dengan mengunjungi fasilitas perpustakaan yang ada di kompleks museum ini. Koleksi di perpustakaan ini cukup lengkap. Mulai dari berbagai kajian lintas disiplin mengenai system subak sampai masalah-masalah pertanian secara umum.